Minggu, 17 Mei 2015

Makalah biologi



MAKALAH


DISUSUN OLEH:


v Anggi Satria Kusuma
v Dwi Hidayati
v Ferdiansyah Putra
v Kurniatul Khasanah
v Velia Tri Celin Nofita Dewi
v Peavy Dwi Cahya

Kelas : XI IPA C
Tahun Ajaran 2014/2015











Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau  gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi, yaitu pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel. Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi. (http://kireidwi.blog.friendster.com/2008/09/mekanisme-difusi-dan-osmosis-dalam-sel)
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis. Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal irri karena sei hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hew’an/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air. Seperti ditunjukkan pada gambar berikut.



















Percobaan osmosis kentang :
Waktu : Kamis, 4 September 2014
Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 6 Kota Bengkulu
Pecobaan Osmosis Kangkung :
Waktu : Kamis, 4 September 2014
Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 6 Kota Bengkulu
1.     Kentang
2.     cutter
3.     garam
4.     gelas aqua 6 buah
5.     gelas ukur
6.     gelas kimia
7.     air aquades
8.     neraca
9.     kertas saring
10.                        pingset
11.                        pipet tetes
b.Pada percobaan osmosis kangkung :
1.     kangkung
2.     garam halus
3.     air aquades
4.     gelas kimia
5.     gelas ukur

c. Pada percobaan tinta :
1.     Air 30 ml
2.     Gelas ukur
3.     Tinta
























A.  Pengamatan I
       I.            Langkah Kerja Kentang
©     Siapkan larutan garam 5% dan 20%
©     Siapkan kentang 4 buah yang sudah di potong dan ditimbang
©     Tuang larutan garam 5% ke aqua A dan tuang larutan garam 20% ke aqua b
©     Masukan masing-masing kentang di aqua A dan B
©     Siapkan Aquades 100 ml ke Aqua C,masukan 1 kentang ke Aqua C
©     Siapkan Aqua D dalam keadaan kosong,letakan 1 kentang ke dalam Aqua D
    II.            Langkah Kerja Kangkung
©     Siapkan kangkung 2 batang yang masih segar dan utuh beserta akar
©     Siapkan larutan garam 20% dan aquades
©     Tuangkan larutan garam 20% ke gelas A dan masukkan 1 kangkung
©     Tuangkan aquades ke gelas B dan masukan 1 kangkung
 III.            Langkah Kerja Tinta
©     Siapkan tinta
©     Siapkan air 30 ml
©     Teteskan 1 tetes tinta ke dalam air
©     Amati penyebaran tinta
©     Hitung waktu yang dibutuhkan tinta untuk menyebar



A.    Data Hasil Pengamatan Kentang
Kode
Berat Awal
Perlakuan
Kondisi/Keadaan
Berat Akhir
Awal
Akhir

A

Larutan Garam 5%
Keras dan berwarna kuning
Lunak dan berwarna kuning pucat


B

Larutan Garam 20%
Keras dan berwarna kuning
Lunak dan berwarna putih pucat


C


Aquades
Keras dan berwarna kuning
Keras dan berwarna kuning


D


Udara
Keras dan berwarna kuning
Lunak dan membusuk
< 0,1 gram

B.   Data Hasil Pengamatan Kangkung
Kode Percobaan
Perlakuan
Kondisi/Keadaan
Keterangan
Awal
Akhir

A
Larutan Garam 20%
Segar dan hijau

Layu dan hampir mati


B

Aquades
Segar dan hijau


Makin segar


C.   Data Hasil Pengamatan Tinta
Kode Percobaan
Perlakuan
Waktu yang Dibutuhkan
Keterangan
A
1 tetes tinta pada air

Menyebar
B.   Pengamatan  II

I.      Alat dan Bahan
·        Bawang merah
·        Daun adam hawa
·        Cutter
·        Mikroskop
·        Kaca preparat
·        Kaca penutup
·        Garam
·        Air
·        Aquades
II.   Langkah Kerja
·        Kupas bawang dan potong menjadi empat
·        Ambil kulit terluar
·        Patahkan sedikit ke atas lalu tarik kebawah
·        Ambil selaput tipis kulit bawang
·        Bentangkan pada kaca preparat, tetes air aquades 1 tetes, tutup dengan kaca penutup secara perlahan
·        Letak pada meja mikroskop dan amati inti sel
·        Lalu tuangkan larutan garam di sebelah kanan kaca penutup dan letakkan tisu di sebelah kiri kaca penutup lakukan dengan serentak
·        Amati apa yang terjadi
·        Lakukan hal yang sama pada daun adam hawa









Tidak ada komentar:

Posting Komentar