MAKALAH
DISUSUN
OLEH:
v Anggi Satria Kusuma
v Dwi
Hidayati
v Ferdiansyah
Putra
v Kurniatul
Khasanah
v Velia
Tri Celin Nofita Dewi
v Peavy
Dwi Cahya
Kelas
: XI IPA C
Tahun Ajaran 2014/2015
Pada
berlangsungnya proses fotosintesis, terjadi berbagai proses yang sangat komplek, mulai dari pengambilan air
dan mineral tanah, penangkapan cahaya matahari, penyerapan gas-gas, sintesis
glukosa dan energi, hingga pengedaran hasil fotosintesis. Tumbuhan mengambil
air dan mineral tanah dalam bentuk terlarut dalam air tanah, untuk menyerapnya,
zat-zat tersebut harus menembus dinding selektif permeabel. Dinding sel tebal
namun banyak terdapat pori-pori atau ruang-ruang dan mudah dilalui larutan
tanah dan gas-gas, sehingga tidak menimbulkan masalah untuk penyerapan.
Sebaliknya, membran sel yang lipo-protein, hanya memiliki pori yang lembut dan
bermuatan, sehingga tidak setiap zat dengan mudah melewatinya. Permeabilitas
membran terhadap ion-ion adalah paling rendah. Dengan kata lain, ion-ion sulit
menembus membran, maka penyerapannya pun paling sulit. Terkait dengan
penyerapan zat ini, salah satu permasalahannya adalah, bagaimana penyerapan air
dan gas-gas terjadi melaluisel-sel penyerapan ?
Difusi
merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu
difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh
protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi
difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi melalui membrane berlangsung karena
molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut
dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara
langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon
steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam
lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul
anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul
kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran
melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran,
semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter
lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu,
molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa
garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi
memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane.
Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi
difasilitasi, yaitu pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang melibatkan
protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein
transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan
ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter
yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein
transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel. Protein
transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung,
sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan
glukosa untuk diubah menjadi energi.
(http://kireidwi.blog.friendster.com/2008/09/mekanisme-difusi-dan-osmosis-dalam-sel)
Osmosis
adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan
yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat
pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi
permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai
pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan
dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang
berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang
konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air
berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang
konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam
sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang
konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada
di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis. Apakah yang terjadi jika sel
tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan dalam suatu tabung
yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan
isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada
larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan
mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan
sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan
hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal irri
karena sei hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel
tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran
sel dari dinding sel), sedangkan sel hew’an/sel darah merah dalam larutan
hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel
menjadi keriput karena kehilangan air. Seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Percobaan osmosis
kentang :
Waktu : Kamis, 4
September 2014
Tempat : Laboratorium
Biologi SMAN 6 Kota Bengkulu
Pecobaan Osmosis Kangkung
:
Waktu : Kamis, 4
September 2014
Tempat : Laboratorium
Biologi SMAN 6 Kota Bengkulu
1.
Kentang
2.
cutter
3.
garam
4.
gelas aqua 6 buah
5.
gelas ukur
6.
gelas kimia
7.
air aquades
8.
neraca
9.
kertas saring
10.
pingset
11.
pipet tetes
b.Pada percobaan
osmosis kangkung :
1.
kangkung
2.
garam halus
3.
air aquades
4.
gelas kimia
5.
gelas ukur
c. Pada percobaan
tinta :
1.
Air 30 ml
2.
Gelas ukur
3.
Tinta
A. Pengamatan I
I.
Langkah Kerja Kentang
©
Siapkan larutan garam
5% dan 20%
©
Siapkan kentang 4
buah yang sudah di potong dan ditimbang
©
Tuang larutan garam
5% ke aqua A dan tuang larutan garam 20% ke aqua b
©
Masukan masing-masing
kentang di aqua A dan B
©
Siapkan Aquades 100
ml ke Aqua C,masukan 1 kentang ke Aqua C
©
Siapkan Aqua D dalam
keadaan kosong,letakan 1 kentang ke dalam Aqua D
II.
Langkah Kerja
Kangkung
©
Siapkan kangkung 2
batang yang masih segar dan utuh beserta akar
©
Siapkan larutan garam
20% dan aquades
©
Tuangkan larutan
garam 20% ke gelas A dan masukkan 1 kangkung
©
Tuangkan aquades ke
gelas B dan masukan 1 kangkung
III.
Langkah Kerja Tinta
©
Siapkan tinta
©
Siapkan air 30 ml
©
Teteskan 1 tetes
tinta ke dalam air
©
Amati penyebaran
tinta
©
Hitung waktu yang
dibutuhkan tinta untuk menyebar
A. Data Hasil Pengamatan Kentang
Kode
|
Berat Awal
|
Perlakuan
|
Kondisi/Keadaan
|
Berat Akhir
|
Awal
|
Akhir
|
A
|
|
Larutan Garam 5%
|
Keras dan berwarna kuning
|
Lunak dan berwarna kuning pucat
|
|
B
|
|
Larutan Garam 20%
|
Keras dan berwarna kuning
|
Lunak dan berwarna putih pucat
|
|
C
|
|
Aquades
|
Keras dan berwarna kuning
|
Keras dan berwarna kuning
|
|
D
|
|
Udara
|
Keras dan berwarna kuning
|
Lunak dan membusuk
|
< 0,1 gram
|
|
B.
Data
Hasil Pengamatan Kangkung
Kode
Percobaan
|
Perlakuan
|
Kondisi/Keadaan
|
Keterangan
|
Awal
|
Akhir
|
A
|
Larutan
Garam 20%
|
Segar
dan hijau
|
Layu
dan hampir mati
|
|
B
|
Aquades
|
Segar
dan hijau
|
Makin
segar
|
|
C.
Data
Hasil Pengamatan Tinta
Kode
Percobaan
|
Perlakuan
|
Waktu
yang Dibutuhkan
|
Keterangan
|
A
|
1
tetes tinta pada air
|
|
Menyebar
|
B.
Pengamatan II
I.
Alat
dan Bahan
·
Bawang
merah
·
Daun
adam hawa
·
Cutter
·
Mikroskop
·
Kaca
preparat
·
Kaca
penutup
·
Garam
·
Air
·
Aquades
II.
Langkah
Kerja
·
Kupas
bawang dan potong menjadi empat
·
Ambil
kulit terluar
·
Patahkan
sedikit ke atas lalu tarik kebawah
·
Ambil
selaput tipis kulit bawang
·
Bentangkan
pada kaca preparat, tetes air aquades 1 tetes, tutup dengan kaca penutup secara
perlahan
·
Letak
pada meja mikroskop dan amati inti sel
·
Lalu
tuangkan larutan garam di sebelah kanan kaca penutup dan letakkan tisu di
sebelah kiri kaca penutup lakukan dengan serentak
·
Amati
apa yang terjadi
·
Lakukan
hal yang sama pada daun adam hawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar